Sekilas Pandang Waqfi Jadid

Setelah pembentukan Pakistan, para anggota Jemaat Ahmadiyah menyebar ke seluruh negeri, menetap di kota-kota serta desa-desa kecil. Ketika di India, banyak para Ahmadi yang tinggal di Qadian belajar dari Hadhrat Masih Mau'ud as , para sahabatnya ra dan kemudian Khalifah Pertama dan Kedua.

Namun, tidak demikian setelah pembagian anak benua India. Anggota yang tinggal di kota-kota besar dapat mengambil manfaat dari nizam Jamaat (kepengurusan yang sudah terbentuk) dan mendirikan badan-badan. Namun, mereka yang tinggal di desa tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan Ta'lim dan Tarbiyat yang diperlukan untuk membawa perubahan rohani seperti yang diajarkan Hadhrat Masih Mau'ud as.

Atas petunjuk Allah Ta'ala, sebagai solusi atas masalah ini, Hazrat Muslih Mau'ud ra memprakarsai skema Waqfi Jadid (Waqaf Baru) yang penuh keberkatan. Skema ini diluncurkan secara resmi pada 27 Desember 1957, namun sebelumnya disebutkan pertama kali oleh Hudhur r.a. pada 9 Juli 1957 pada kesempatan khutbah Idul Adha.

Gerakan Waqfi Jadid ini sebagai pengingat bahwa pengorbanan Agung yang dilakukan oleh Hazrat Ibrahim as , Hazrat Hajrah dan Hazrat Ismail as harus dihormati tidak hanya dengan kata-kata semata, melainkan juga dengan tindakan dan amalan nyata.

Dalam sebuah khotbah, Hazrat Muslih Mau'ud ra bersabda:

“Tanah ini disediakan untuk kita. Ini adalah tugas kita untuk bekerja di tanah ini dan mengikuti jejak Hazrat Ismail a.s… tanah ini padat penduduknya, tetapi tidak dengan kerohaniannya … Saya ingin agar para pemuda Jemaat harus mewaqafkan hidup mereka untuk tugas mulia ini.” (Khotbah Jumat, 3 Januari 1958)

Menguraikan pentingnya skema ini, Hazrat Muslih Mau'ud ra melanjutkan:

“… Masa ketika seorang murabi [mubaligh] mengunjungi suatu wilayah, menghabiskan beberapa jam dan kemudian pergi ke wilayah berikutnya, telah berlalu. Sekarang, murabi kita harus menjangkau setiap rumah dan setiap gubuk … Kita membutuhkan orang-orang untuk tinggal di antara orang-orang dari Karachi sampai Peshawar; mereka akan melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi orang-orang dan akan mendidik mereka tentang nilai akhlak dan kerohanian.” (Ibid)

Dengan karunia Allah Ta'ala, para Ahmadi menanggapi dengan antusiasme tinggi dan pengorbanan yang luar biasa. Banyak para mu'allimiin dilatih dan ditugaskan ke berbagai pelosok negeri. Beberapa muallimiin ini menyediakan layanan kesehatan esensial, sebagian lagi menyediakan pendidikan. Namun, mereka semua memiliki satu kesamaan, yaitu keinginan untuk meraih ridho Allah Ta'ala.

Kemurahan hati dan pengorbanan diri mereka tidak mengenal batas. Mereka adalah orang-orang yang mengenai mereka Nabi saw telah memberi kita kabar gembira:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنْ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنْ الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنْ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنْ النَّارِ

Dari Abu Hurairah r.a., Nabi Muhammad SAW bersabda, "Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka." (H.R. Tirmidzi)

Hazrat Muslih Mau'ud ra bersabda dari kedalaman hati beliau, bahwa:

“Ini adalah pekerjaan Allah, dan Dia pasti akan menyempurnakannya! Dan karena Allah Ta'ala telah menempatkan gerakan ini di hati saya, bahkan jika saya harus menjual rumah saya, bahkan jika saya harus menjual pakaian saya, saya akan melakukannya untuk memenuhi tanggung jawab saya.

Bahkan jika tidak seorang pun membantu saya, Tuhan akan menyingkirkan semua orang yang tidak membantu saya dan akan menurunkan malaikat dari langit untuk memberi saya dukungan. Jadi, untuk mendukung program saya, sekali lagi saya membuat himbauan ini sehingga orang dapat mempertimbangkan untuk mengambil bagian dalam pengorbanan harta serta mewaqafkan diri.” (5 Januari 1957)

Beberapa fakta mengenai Waqfi Jadid

1) Kapan gerakan Waqfi Jadid dimulai?
Gerakan ini dimulai pada tahun 1957 oleh Hazrat Muslih Mauud (Mirza Bashiruddin Mahmood Ahmad – ra)

2) Siapa yang pertama mendapat karunia untuk berpartisipasi dalam gerakan yang diberkati ini?
Skema ini awalnya hanya untuk Ahmadiyah Pakistan. Para Ahmadi di Pakistan lah yang beruntung menjadi yang pertama berpartisipasi dalam gerakan ini.

3) Siapa yang pertama kali ditunjuk oleh Hazrat Muslih Mauud (ra) untuk memimpin Waqfi Jadid?
Hazrat Khalifatul Masih IV (Hazrat Mirza Tahir Ahmad – rh) ditunjuk sebagai Nazim Irshad (Direktur Utama) Waqfi Jadid yang pertama dan secara khusus diinstruksikan untuk fokus pada dua tujuan utama gerakan ini.

4) Apa dua tujuan yang ditetapkan oleh Hadhrat Muslih Mauud ra untuk pembentukan skema ini?
Pertama, tarbiyat dan Tabligh di antara Jemaat pedesaan Pakistan.

Kedua beliau menginstruksikan untuk berkonsentrasi pada Tabligh kepada komunitas Hindu di provinsi Sindh, Pakistan.

5) Siapakah yang memperluas cakupan Waqfi Jadid menjadi gerakan internasional?
Pada tahun 1986, Hazrat Khalifatul Masih IV (ra) memperluas cakupan Waqfi Jadid dan sekarang semua negara di dunia tercakup oleh Skema tersebut.















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyejuk Mataku adalah Salat

Tujuh Makna Waqaf dan Tanggung Jawab Para Orang Tua Waqf-e-Nou

Bagaimana Menjalin Hubungan Yang Erat Dengan Allah Ta'ala?