Postingan

Hakikat Dajjal

Gambar
Hadhrat Rasulullah Saw telah menubuatkan mengenai kedatangan Masih dan Mahdi di akhir zaman untuk memperbaiki umat, dan telah menyampaikan salah satu dari sekian banyak tanda kedatangannya yang pasti adalah munculnya Dajjal.  Cerita-cerita yang aneh berkenaan dengan Dajjal populer di kalangan masyarakat umum  dan mereka menyatakannya sebagai sosok makhluk aneh yang memiliki kekuatan dan kemampuan yang luar biasa. Namun sebenarnya, nubuatan-nubuatan yang Hadhrat Rasulullah Saw sampaikan berkenaan dengan Dajjal adalah didasarkan pada ru'ya dan kasyaf beliau Saw. Sebagaimana ketika menjelaskan tentang Dajjal, beliau Saw bersabda: بَیْنَمَا اَنَا نَائِمٌ اَطُوْفُ بِالْکَعْبَةِ (بخاری کتاب الفتن باب ذکر الدجال) Artinya: "Ketika tidur aku melihat dalam mimpi bahwa aku sedang bertawaf di Ka'bah." Berkenaan dengan ru'ya, Kasyaf dan nubuatan-nubuatan, ini merupakan kaidah yang diterima secara umum bahwa seringkali memerlukan penafsiran. Seperti halnya Hadhrat Yusuf a.s. da

Menyambut Tahun Baru, Lakukanlah Introspeksi Diri

Gambar
  Merayakan kedatangan tahun baru telah menjadi sebuah tradisi, meskipun setiap orang memiliki caranya masing-masing. Keistimewaan agama Islam adalah, setiap perintahnya dan petunjuknya memiliki tujuan dan mengandung hikmah. Islam tidak melarang ekspresi yang tepat pada momen-momen bahagia. Namun pada setiap pekerjaan yang dilakukan hendaknya memperhatikan keridhoan Allah, ketaatan kepada-Nya dan tujuan hidup kita sebagai manusia.  Bagaimana seharusnya sikap seorang Muslim Ahmadi di awal tahun baru? Ketika kita melihat pada sosok Hadhrat Amirul Mukminin atba. untuk mendapatkan bimbingan, maka kita mendapati Khutbah Jumat 30 Desember 2016, yang di dalamnya terdapat petunjuk yang terang mengenai hal ini. Huzur aba. telah memberikan kepada  seorang Ahmadi program introspeksi diri di awal tahun baru dan bersabda: “Jika kita mengakhiri tahun sebelumnya dan mengawali tahun yang baru dengan introspeksi diri dan doa, maka kita akan memperbaiki kehidupan akhirat kita.” Dan seseorang yang memili

Pentingnya Kesepakatan Kedua Orang Tua Ketika Hendak Mewaqafkan Anak

Gambar
Seorang anggota Lajnah bertanya, "Terkadang pendapat kedua orang tua tidak sejalan dalam hal tarbiyat anak. Misalnya, jika ibu menginginkan anaknya diwaqafkan sedang ayahnya tidak, atau sebaliknya, keputusan apa yang harus diambil dalam situasi demikian?  Huzur Anwar bersabda, "Intinya, jika ingin mengikutsertakan dalam gerakan Waqf-e-Nou, maka keduanya harus sepakat satu sama lain. Jika tidak, maka akan terus terjadi pertengkaran di rumah dan tarbiyat anak tidak akan dapat diberikan dengan baik." Dan kemudian jika ibu memiliki keinginan yang kuat supaya anaknya menjadi waqaf atau ayah berkeinginan supaya anak menjadi waqaf (dan orang tua lainnya tidak setuju), maka berilah mereka tarbiyat sedemikian rupa sehingga sang anak setelah dewasa mewaqafkan dirinya sendiri. Hanya sekedar ikut serta dan menyandang gelar Waqf-e-Nou dan mengatakan bahwa kami termasuk dalam Waqf-e-Nou dan kemudian tidak memperhatikan pendidikan, tidak memperhatikan shalat, tidak memperhatikan ibadah

Apakah Diperbolehkan Menggambar Manusia Atau Makhluk Bernyawa?

Gambar
Seorang anggota lajnah bertanya, "Apakah diperbolehkan menggambar manusia atau makhluk bernyawa?". “Menurut fiqh kita, ini tidak diperbolehkan, karena seseorang tidak bisa menunjukkan seluruh ekspresi, emosi dan lain-lain yang ada dalam diri manusia melalui sketsa dengan tangan. Mengambil gambar dengan kamera adalah hal yang benar-benar berbeda – semuanya ditampilkan dengan jelas melaluinya." "Oleh karena itu, terkadang, beberapa anak dan ibu, dengan sangat bangga, datang dan menunjukkan kepada saya dan berkata, "Lihatlah, anak ini membuat gambar Anda dengan sangat baik' - atau gambar diri mereka sendiri - dan saya mengatakan, "Ini hal yang salah. Robek lah ini. Jangan pernah menggambar saya." Saya melarang anak-anak melakukan hal-hal seperti itu." “Oleh karena itu, menggambar seseorang dengan tangan sepenuhnya salah dan tidak boleh dilakukan.” "Fotografi adalah hal yang sama sekali berbeda dan itu juga hendaknya untuk tujuan terte

Bagaimana Menciptakan Ruh Waqaf Yang Hakiki di Dalam Diri?

Gambar
Seorang Mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Bangladesh bertanya, "Bagaimana menciptakan ruh waqaf yang hakiki dalam diri?". Menjawab pertanyaan ini Huzur Anwar bersabda, "Ingatlah selalu bahwa Hadhrat Masih Mau'ud a.s. menerima ilham, تیری عاجزانہ راہیں اس کو پسند آئیں "Dia menyukai sikapmu yang rendah hati". "Oleh karena itu bersikaplah rendah hati. Janganlah takabur dengan ilmu anda. Selain itu, seraya merendahkan hati sepenuhnya, ingatlah selalu perkataan Hadhrat Masih Mau'ud a.s.: ’میں تھا غریب و بے کس و گمنام و بے ہنر‘۔ "Dulu aku adalah seorang yang asing, tak berdaya, tidak dikenal dan tidak mahir". Huzur Anwar lebih lanjut bersabda, "Oleh karena itu ciptakanlah persepsi ini di dalam diri bahwa, "Aku dulu bukanlah apa-apa, lalu Allah Ta'ala menganugerahkan kepadaku kemampuan sehingga aku datang ke Jamiah dan Allah Ta'ala memberikanku taufik untuk meraih gelar dari Jamiah. Dia telah memberikan taufik kepadaku untuk b

Bagaimana Cara Menegakkan Hubungan Kedekatan Dengan Allah Ta'ala

Gambar
Seorang Mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Bangladesh bertanya, "Bagaimana cara menegakkan hubungan kedekatan dengan Allah Ta'ala? ". Huzur Anwar bersabda, "Jika anda mentaati Allah Ta'ala, maka anda akan menjadi kekasih-Nya. Kecintaan haruslah dari dua pihak. Apa yang dilakukan para sahabat Hadhrat Rasulullah Saw? Sesuai dengan perintah Al-Qur'an, para sahabat mencintai beliau Saw."   "Di dalam Al-Qur'an Karim diperintahkan bahwa orang-orang Islam hendaknya mentaati beliau Saw. Sebagaimana Dia berfirman, "Ikutilah aku, maka Allah Ta'ala akan mencintai kalian". Apakah ketaatan itu? Mengamalkan uswah hasanah beliau Saw dan melaksanakan sholat sesuai dengan tata cara beliau Saw, yakni dengan penuh kekhusyukan dan konsentrasi." Huzur Anwar lebih lanjut bersabda, "Hadhrat Rasulullah SAW melaksanakan sholat-sholat nafal, anda hendaknya melaksanakannya juga. Beliau Saw biasa melewatkan waktunya untuk mengingat Allah Ta'ala, maka an

Bagaimana Menjalin Hubungan Yang Erat Dengan Allah Ta'ala?

Gambar
Seorang anggota Lajnah bertanya, "Bagaimana kita bisa menjalin hubungan yang erat dengan Allah Ta'ala?". Huzur atba. bersabda, "Laksanakanlah shalat lima waktu kita setiap hari dengan sedemikian rupa sehingga Anda merasakan kelezatan. Jika anda melaksanakan shalat-shalat dengan cepat, maka hubungan dengan Allah Ta'ala tidak akan bisa tercipta." "Jika anda pergi ke rumah seorang teman dan anda membunyikan bel rumahnya, lalu menemuinya dengan hanya berdiri di luar, kemudian cepat-cepat pulang lagi, maka teman anda itu akan heran, teman macam apa yang meskipun dipersilahkan masuk, ia tidak mau masuk, tidak minum teh dulu dan melewatkan waktu bersama-sama." "Bagaimana ia bisa menjadi seorang teman. Ia sama sekali tidak bisa menjadi seorang teman yang baik. Kawan yang baik adalah, yang duduk bersama dan berbincang satu sama lain dan berbagi kebahagiaan dan kesedihannya satu sama lain". "Demikian juga, untuk menguatkan hubungan den