Mengutamakan Agama di Atas Dunia
اِعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ وَّزِيۡنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ فِى الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَوۡلَادِؕ كَمَثَلِ غَيۡثٍ اَعۡجَبَ الۡكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيۡجُ فَتَرٰٮهُ مُصۡفَرًّا ثُمَّ يَكُوۡنُ حُطٰمًاؕ وَفِى الۡاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ ۙ وَّمَغۡفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضۡوَانٌؕ وَمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الۡغُرُوۡرِ Ketahuilah bahwasanya kehidupan dunia ini hanyalah permainan, pengisi waktu, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu dan bersaing dalam banyaknya harta dan anak. Kehidupan ini seperti hujan, tanaman-tanamannya mengagumkan para penanamnya, kemudian tanaman itu mengering dan engkau melihatnya menjadi kuning lalu hancur. Dan di akhirat ada azab yang sangat keras, ampunan dan keridhaan dari Allah. Dan kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara yang menipu. (Al-Hadid: 21) Dalam ayat ini Allah Ta’ala menjelaskan hakikat dari dunia dan kehidupan duniawi bahwa kehidupan ini tidaklah berharga. Kehidupa