Jalsah Salanah


Definisi 


Jalsah Salanah (Urdu: جلسہ سالانہ‎) secara bahasa artinya adalah pertemuan tahunan. Secara istilah Jalsah Salanah adalah pertemuan tahunan resmi Jamaah Muslim Ahmadiyah yang diprakarsai oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (as). Biasanya, pertemuan ini berlangsung selama tiga hari, dimulai pada hari Jumat setelah khutbah Jumat. Biasanya, upacara pengibaran bendera dilaksanakan sebagai tanda dimulainya acara. 


Meskipun ada Jalsah internasional pusat yang dihadiri oleh para Ahmadi dari seluruh dunia, banyak negara juga mengadakan jalsah nasional mereka sendiri, kadang-kadang dihadiri oleh Hadhrat Khalifatul Masih.


Sejarah Jalsah Salanah


Sejarah Jalsah Salanah dimulai pada tahun 1891. Pada bulan Mei 1891 pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. mendakwakan diri sebagai Al-Masih Al-Mau'ud atau Al-Masih yang dijanjikan kedatangannya oleh Rasulullah SAW. Di tahun yang sama beliau memutuskan untuk mengadakan Jalsah Salanah pertama, yang diadakan pada tanggal 27, 28 dan 29 Desember di Masjid Aqsa, Qadian, dengan dihadiri oleh 75 orang saja. 

Pada tahun berikutnya, Jalsah Salanah dihadiri oleh 327 Ahmadi. Dan pada 1907 yang merupakan Jalsah terakhir yang dihadiri Hadhrat Masih Mau'ud a.s. dihadiri oleh 2000 peserta. Kemudian pada Jalsah Salanah terakhir yang diadakan di Rabwah, Pakistan pada tahun 1983, lebih dari dua ratus ribu peserta menghadiri pertemuan yang berberkat tersebut.


Pada Jalsah Salanah UK 2019 yang merupakan Jalsah yang sifatnya internasional, jumlah kehadiran mencapai 35.000 peserta. Belum lah lagi jika kita menghitung jumlah peserta Jalsah yang diselenggarakan di negara masing-masing. 


Wahyu-wahyu berkenaan dengan Jalsah Salanah


Meningkatnya jumlah peserta Jalsah Salanah secara signifikan ini berbanding lurus dengan begitu masif dan cepatnya Jemaat ini berkembang. Dan pertambahan peserta dari tahun ke tahun ini telah dikabargaibkan oleh Allah SWT kepada Hadhrat Masih Mau'ud a.s.  melalui wahyu-wahyu, yang diantaranya adalah:


وسع مكانك

"Perluaslah tempatmu."


يأتيك من كل فج عميق- يأتون من كل فج عميق

"Telah dekat waktunya orang-orang dari tempat-tempat yang jauh datang kepada engkau. Mereka datang dalam jumlah yang banyak dari tempat-tempat yang jauh."


و لا تصعر لخلق الله ولا تسئم من الناس

"Begitu banyak orang akan datang kepadamu, sehingga engkau akan heran melihat banyaknya orang-orang. Maka hendaknya engkau jangan berlaku keras terhadap mereka dan jangan bosan karena kunjungan mereka."


Dalam buku "Pidato Silakot" Beliau a.s. bersabda bahwa wahyu-wahyu berupa nubuatan ini beliau a.s. terima ketika belum ada seorang pun yang baiat kepada beliau a.s. dan belum ada yang datang kepada beliau a.s. dari tempat yang jauh-jauh. Penggenapan dari nubuatan-nubuatan ini merupakan tanda dukungan Allah SWT kepada beliau a.s. dan merupakan satu bukti bahwa beliau a.s. adalah benar-benar diutus dari Allah SWT. 


Nubuatan-nubuatan berkenaan dengan Jalsah


Pemandangan ini menjadi penggenapan dari nubuatan dalam manuskrip-manuskrip terdahulu, bahwa:


جَمَعَ اللّهُ اَهْلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ (ينابيع المودة جزء ثالث صفحه ٩٠) 


"Hadhrat Ali r.a. meriwayatkan bahwa ketika Imam datang, maka Allah Ta'ala akan mengumpulkan penduduk timur dan barat."


Begitu juga terdapat riwayat dari Hadhrat Imam Jafar Shadiq r.a bahwa:


«إِنَّ المُؤْمِنَ فِي زَمانِ القَائِمِ وَهُوَ بِالمَشْرِقِ لَيَرى أَخَاهُ الَّذِي فِي المَغْرِبِ، وَكَذَا الَّذِي فِي المَغْرِبِ يَرَى أَخَاهُ الَّذِي فِي المَشْرِقِ».


"Pada zaman Imam Mahdi orang-orang mukmin yang berada di timur akan melihat saudara-saudaranya yang ada di barat, dan orang-orang mukmin yang ada di barat akan melihat saudara-saudaranya yang ada di timur." (Bihaarul Anwaar, Jilid.52, Hal. 391)


Tujuan Jalsah


Apa yang menjadi tujuan Jalsah Salanah? Berikut adalah apa yang Hadhrat Masih Mau'ud a.s. jelaskan dengan lisan berberkat beliau a.s. sendiri:


“Tujuan utama dari Jalsah ini adalah supaya setiap anggota yang tulus bisa merasakan manfaat keagamaan; Mereka dapat meningkatkan pengetahuan mereka dan – dengan karunia dan taufik dari Allah SWT – daya pemahaman mereka [tentang Allah] dapat berkembang. 


Di antara manfaat sekundernya adalah, bahwa pertemuan ini akan mendorong pengenalan satu sama lain di antara semua saudara Ahmadi, dan itu akan memperkuat ikatan persaudaraan dalam Jemaat ini..” (Ishtihar 7 Des. 1892, Majmoo`ah Ishtiharat Vol. I, Halaman 340).


“Sangat penting bagi semua orang yang mampu pergi ke Jalsah untuk pergi mengikuti Jalsah yang memiliki banyak manfaat yang berberkat. Mereka harus mengabaikan ketidaknyamanan kecil di jalan Allah dan Rasul-Nya (saw). Allah SWT memberikan pahala kepada orang-orang yang tulus di setiap langkah mereka, dan tidak ada kerja keras dan kesulitan, yang dilakukan di jalan-Nya, yang akan sia-sia.


Saya menekankan kembali bahwa Anda tidak boleh menyamakan Jalsah ini dengan pertemuan biasa lainnya. Ini adalah fenomena yang murni berdasarkan Pertolongan Ilahi, untuk penyebaran Islam.” (Ishtihar 7 Des. 1892, Majmoo`ah Ishtiharat Vol. I, Halaman 341)


Doa Hadhrat Masih Mau'ud a.s. untuk orang-orang yang hadir dalam Jalsah Salanah


“Saya akhiri dengan doa agar setiap orang yang bepergian untuk [menghadiri] Jalsah ini demi Allah SWT: Semoga Allah, Ta'ala, menyertainya, mengaruniai mereka dengan ganjaran yang besar, mengasihani mereka, meringankan bagi mereka kesulitan dan kegelisahan mereka, dan menghilangkan kesedihan dan kedukaan mereka. 


Semoga Dia memberikan kepada mereka kebebasan dari setiap kesulitan dan membukakan bagi mereka jalan-jalan untuk mencapai tujuan mereka, dan membangkitkan mereka, pada hari kiamat, di antara hamba-hamba-Nya yang menerima berkah dan rahmat-Nya. 


Semoga Dia menjadi Penjaga mereka dalam ketiadaan mereka sampai setelah perjalanan mereka berakhir. (Yakni Allah SWT menjaga rumah mereka selama kepergian mereka ke Jalsah). 


Ya Allah! Wahai Yang Maha Agung dan Pemberi Karunia, Yang Maha Penyayang dan Yang Menghilangkan semua kesukaran, kabulkan semua doa ini, dan berilah kami Kemenangan atas lawan-lawan kami dengan tanda-tanda yang gemilang, karena hanya Engkau yang memiliki semua daya dan kekuatan. Aamiin! Aamiin!!” (Ishtihar 7 Des. 1892, Majmoo`ah Ishtiharat Vol. I, Halaman 342)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyejuk Mataku adalah Salat

Tujuh Makna Waqaf dan Tanggung Jawab Para Orang Tua Waqf-e-Nou

Bagaimana Menjalin Hubungan Yang Erat Dengan Allah Ta'ala?