Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Penyejuk Mataku adalah Salat

Gambar
قُرَّۃُ عَیْنِیْ فِی الصَّلَاۃِ Ini adalah satu sabda Nabi Muhammad Saw yang di dalamnya beliau Saw menetapkan salat sebagai penyejuk mata beliau Saw.  Di dalam Al-Qur’an Allah Ta’ala telah menetapkan tujuan utama penciptaan manusia adalah beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa dan dari antara ibadah-ibadah tersebut yang paling utama adalah salat. Dalam Al-Qur’an pun, hal yang Allah Ta’ala paling banyak menarik perhatian ke arahnya adalah penegakkan salat. Oleh karena itu Hadhrat Rasulullah Saw pun sangat menekankan mengenai hal ini.  Beliau Saw menetapkan salat sebagai sarana untuk meraih kecintaan Allah Ta’ala. Ketika seorang sahabat bertanya kepada beliau Saw, “Apa amalan yang paling disukai Allah Ta’ala?”. Maka beliau Saw bersabda:  اَلصّلَاَۃُ عَلیٰ وَقْتِھَا Yaitu salat pada waktunya. Beliau Saw juga menyatakan salat sebagai penebus dosa-dosa. Beliau Saw bersabda: اِنَّ الْعَبْدَ الْمُسْلِمَ لُیُصَلِّیَ الصَّلَاۃَ یُرِیْدُبِھَا وَجْہَ اللّٰہِ تَھَافَتْ عَنْہُ ذُنُوْبَہٗ کَمَا یَتَھ

Jalsah Salanah

Gambar
Definisi  Jalsah Salanah (Urdu: جلسہ سالانہ‎) secara bahasa artinya adalah pertemuan tahunan. Secara istilah Jalsah Salanah adalah pertemuan tahunan resmi Jamaah Muslim Ahmadiyah yang diprakarsai oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (as). Biasanya, pertemuan ini berlangsung selama tiga hari, dimulai pada hari Jumat setelah khutbah Jumat. Biasanya, upacara pengibaran bendera dilaksanakan sebagai tanda dimulainya acara.  Meskipun ada Jalsah internasional pusat yang dihadiri oleh para Ahmadi dari seluruh dunia, banyak negara juga mengadakan jalsah nasional mereka sendiri, kadang-kadang dihadiri oleh Hadhrat Khalifatul Masih. Sejarah Jalsah Salanah Sejarah Jalsah Salanah dimulai pada tahun 1891. Pada bulan Mei 1891 pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. mendakwakan diri sebagai Al-Masih Al-Mau'ud atau Al-Masih yang dijanjikan kedatangannya oleh Rasulullah SAW. Di tahun yang sama beliau memutuskan untuk mengadakan Jalsah Salanah pertama, yang diadakan pada tanggal 27, 28 da

Kedudukan Al-Masih dan Mahdi

Gambar
Pendiri Jema’at Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani a.s. mendakwakan diri bahwa beliau lah Al-Masih dan Mahdi yang mengenai kedatangannya terdapat nubuatan-nubuatan dalam Al-Qur’an, Hadits-hadits Nabi Saw dan perkataan para orang suci dalam umat Islam.  Beliau a.s. telah menyatakan kedudukannya sebagai Masih dan Mahdi dalam nubuatan-nubuatan tersebut dan Jema’at Ahmadiyah meyakini kebenaran semua pendakwaan-pendakwaan beliau a.s. itu. Oleh karena itu, nampaknya penting untuk menjelaskan kedudukan Mahdi dan Masih dalam perspektif Al-Qur’an, Hadits-hadits Nabi Saw dan perkataan para ulama dalam Islam. Kedudukan Masih dan Mahdi menurut Al-Qur’an Dalam surah Al-Jumu’ah ayat 3-4 disebutkan dua pengutusan Hadhrat Rasulullah Saw. Pengutusan pertama beliau adalah di kalangan orang-orang Ummi Arab dan pengutusan kedua beliau Saw ditakdirkan akan terjadi di kalangan kaum Aakhariin, sesuai dengan ayat: وَاٰخَرِینَ مِنھُم لَمَّا یَلحَقُوا بِھِم Ketika ayat-ayat ini turun, para sahabat r

10 Prinsip Emas dalam Pendidikan Akhlak Anak

Gambar
Mengenai pentingnya tarbiyat atau pendidikan akhlak bagi anak, Nabi kita tercinta Muhammad saw. bersabda bahwa: “Tidak ada hadiah yang lebih baik yang diberikan oleh seorang ayah kepada anak-anaknya selain daripada tarbiyat yang baik,.” (Tirmidzi, Abwaabul Birri Wash Shilah, Bab Maa Jaa’a Fii Adabil Waladi) Hadhrat Masih Mau’ud a.s. juga bersabda kepada kita: “Jadikanlah diri kalian sendiri sholeh dan jadilah teladan yang indah dalam hal kebaikan dan ketakwaan bagi anak keturunan kalian. Berusahalah dan berdoalah untuk menjadikan mereka mutaqi dan sholeh. Seberapa keras usaha kalian dalam mengumpulkan harta untuk mereka, maka sekeras itu pula lah hendaknya usaha kalian dalam hal ini .” (Malfuzat, Jilid IV, Edisi Baru, Hal. 444) Sabda-sabda ini semestinya sudah cukup bagi kita untuk dapat mencurahkan perhatian kita sepenuhnya terhadap kualitas tarbiyat anak-anak kita sehingga mereka tetap berada di dalam nikmat keimanan.  Hadirin yang berbahagia! Tema ini begitu luas, saya akan membatas