TAUBATAN NASUHA

Tobat memiliki 3 syarat, tanpa memenuhinya tobat yang hakiki - yang biasa disebut taubatan nasuha - tidak akan diraih. 

Dari ketiga syarat tersebut, syarat yang pertama adalah yang dalam bahasa Arab disebut Iqlaa'. Yakni menjauhkan segala pikiran buruk yang menjadi penggerak adat- adat kekebiasaan buruk. 

Alhasil, syarat pertama untuk taubat adalah, tinggalkanlah pikiran-pikiran buruk dan khayalan-khayalan yang kotor. Misalnya, jika seseorang menjalin hubungan terlarang dengan seorang wanita, terlebih dahulu dia harus menetapkannya buruk rupa... 

Syarat yang kedua adalah penyesalan. Yakni menyatakan rasa malu dan penyesalan. Hati nurani setiap manusia memiliki kekuatan untuk memperingatkan dirinya sendiri terhadap setiap keburukan. 
 
Namun malangnya manusia meninggalkannya tak berguna. Alhasil, hendaknya seorang pendosa dan pelaku keburukan menyatakan penyesalan dan menganggap bahwa kelezatan tersebut hanyalah sementara dan untuk beberapa hari saja... 

تیسری شرط عزم ہے یعنی آئندہ کے لئے مصمم ارادہ کرلے کہ پھر ان برائیوں کی طرف رجوع نہ کرے گا اور جب وہ مداومت کرے گا تو خدا تعالی اسے سچی توبہ کی توفیق عطا کرے گا۔ 
Syarat yang ketiga adalah tekad. Yakni dia harus membuat niat yang kuat untuk di masa depan bahwa dia tidak akan kembali lagi pada keburukan itu. Dan ketika dia bersiteguh, maka Allah Ta'ala akan menganugerahkan taufik untuk tobat yang hakiki kepadanya. 

Hingga keburukan-keburukan tersebut akan hilang sepenuhnya dari dirinya dan digantikan dengan akhlak yang baik dan perbuatan terpuji. Dan ini adalah kemenangan atas akhlak. Memberikan kekuatan dan kemampuan untuk melakukan itu adalah pekerjaan Allah Ta'ala, karena Dia-lah pemilik segala daya dan kemampuan. 

(Malfudhat, Jilid I, Hal. 88-87, Edisi 1988) 

Sumber: https://www.alfazlonline.org/03/01/2023/75898/

Penterjemah: Muhammad Hasyim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyejuk Mataku adalah Salat

Tujuh Makna Waqaf dan Tanggung Jawab Para Orang Tua Waqf-e-Nou

Bagaimana Menjalin Hubungan Yang Erat Dengan Allah Ta'ala?