Dalil Ayat Al-Qur’an Mengenai Pintu Kenabian Masih Terbuka

               


اَللّٰهُ يَصْطَفِيْ مِنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًا وَّمِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌۢ بَصِيْرٌ ۚ

Allah memilih para utusan(-Nya) dari malaikat dan dari manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (Al-Hajj: 76)

Dalam ayat ini kata “Yasthofii” adalah bentuk mudhori’ yang digunakan untuk masa sekarang dan yang akan datang. Jadi, arti dari “Yashtofii” adalah “sedang memilih dan akan memilih”. Dalam ayat ini kata “Yashtofi” tidak bisa hanya diartikan sebagai masa sekarang saja, karena: 

  • Susunan sebenarnya dari ayat ini adalah: 

Yakni Allah Ta’ala memilih “rusul” dari antara para malaikat dan Allah juga memilih “rusul” dari antara para manusia. Kata “rusul” adalah bentuk jamak. Yang dimaksud di sini tidaklah mungkin Hadhrat Rasulullah (saw) (yang merupakan bentuk tunggal). Maka terpaksa diakui bahwa setelah Hadhrat Rasulullah (saw) mata rantai kenabian masih terus berlangsung dan kata “yashtofi” digunakan untuk masa yang akan datang. 

  • Kata “Yashtofii” adalah bentuk mudhori’ yang merujuk kepada Dzat Allah Ta’ala dan ayat selanjutnya dari ayat ini adalah:

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۗ وَاِلَى اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ

Yakni, Dia (Allah) mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan. (Al-Hajj: 77)

Apakah pada saat ayat ini turun Allah Maha Mengetahui, namun sekarang Dia tidak Maha Mengetahui? Kata “Ya’lamu” juga merupakan bentuk mudhori’.

Jadi, dalam ayat ini Allah Ta’ala menerangkan bahwa, “Aku akan terus memilih manusia-manusia untuk kedudukan kenabian dan juga akan terus mengutus para malaikat untuk berbagai macam tugas. Seolah-olah mata rantai kenabian akan terus berlangsung. Ingatlah bahwa malaikat tidak hanya datang untuk membawa wahyu, bahkan terdapat begitu banyak malaikat untuk pelaksanaan sekian banyak hukum-hukum Allah Ta’ala, yang mana mereka senantiasa dipilih dan diutus oleh Allah Ta’ala. Jadi, perkataan para pengingkar kenabian bahwa hanya ada satu malaikat yang membawa wahyu, tidaklah berpengaruh. Di sini tidak hanya dibahas mengenai membawa wahyu, melainkan dibahas mengenai para malaikat yang bertugas untuk melaksanakan hukum-hukum Allah Ta’ala secara umum. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyejuk Mataku adalah Salat

Tujuh Makna Waqaf dan Tanggung Jawab Para Orang Tua Waqf-e-Nou

Bagaimana Menjalin Hubungan Yang Erat Dengan Allah Ta'ala?